Organisasi
merupakan suatu tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama
secara rasional, sistematis, terencana, terorganisasi, dan terpimpin untuk
mencapai tujuan bersama. Sebuah organisasi itu terbentuk karena adanya visi
misi yang ingin dicapai oleh sekelompok orang. Namun dalam pelaksanaannya,
organisasi terbagi menjadi 2 jenis yaitu:
- Organisasi profit (profit-oriented) yaitu institusi atau organisasi yang beroperasi untuk mencari keuntungan atau laba, contohnya perusahaan atau korporasi.
- Organisasi non-profit yaitu institusi atau organisasi yang tidak mencari untung dan bertugas melaksanakan kebijakan publik atau melayani publik, contohnya departemen atau kementerian.
Maka
dari itu, dimanakah letak sebuah perguruan tinggi atau universitas? Organisasi
profit ataukah non-profit? Universitas menjalankan fungsi sosial dengan
memberikan pendidikan, tapi juga mencari untung.
Keberlangsungan
usaha suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh para khalayaknya, baik internal
maupun eksternal, dimana khalayak itu memiliki peranan yang sangat penting terhadap
hidup/matinya perusahaan. Publik internal bisa berupa top level management dan karyawan. Sedangkan publik eksternal
berupa pemerintah, investor, dan media. Organisasi bisa mengatur langsung
publik internalnya dengan segala peraturan dan kebijakan yang dimilikinya.
Sementara itu, publik eksternal itu adalah publik yang dimana seorang PR tidak bisa
mempengaruhi atau mengatur langsung. Tapi PR bisa melakukan upaya-upaya lain
agar mereka mau mendukung organisasi.
Dalam
perkembangan jaman sekarang ini, suatu organisasi memerlukan publikasi agar
dikenal oleh masyarakat. Istilahnya adalah “Tidak narsis, maka tidak eksis”.
Bila kita tidak pernah terpantau oleh masyarakat, maka akan dianggap tidak ada.
Hal itulah yang sedang dijalankan oleh Humas Untar agar bisa memposisikan
keberadaan universitas swasta terbesar sejak tahun 1959 ini di benak masyarakat
sebagai salah satu universitas yang baik.
Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi dan Kepala Bidang Eksternal Humas Untar,
Bapak Yugih Setyanto
Berbagai
kegiatan dilakukan oleh Humas Untar untuk membangun media relations tujuannya adalah agar Untar terpublikasi secara
positif. Banyak sudut pandang yang bisa dijadikan sebagai publikasi yang positif
mengenai Untar. Aktivitas yang pernah dilakukan adalah:
1. Media Visit
Dengan media visit, Humas Untar beserta Rektor dan
Wakil Rektor melakukan kunjungan ke kantor redaksi media. Tiga media yang
pernah dikunjungi yaitu kantor Harian Media Indonesia, Harian Kompas, dan Kompas
TV. Ada banyak pertimbangan dalam melakukan media visit, seperti memilih media
apa yang akan dikunjungi. Pemilihan media harus sesuai dengan segmentasi khalayak
yang dituju oleh organisasi.
2. Press Release
Humas menulis artikel seputar kegiatan di Untar kemudian
dikirimkan ke media dengan harapan dimuat. Tujuan paling mendasar adalah supaya
media tahu bahwa Untar juga mempunyai humas, karena di bawa press release akan
selalu dicantumkan identitas penulis dan nama organisasi. Dalam press release,
humas juga harus mampu membuat artikel yang memiliki unsur nilai berita (news
value) sehingga media tertarik untuk mempublikasinya.
3. Press Conference
Humas mengundang media untuk meliput suatu kegiatan
atau acara. Press conference yang pernah dilakukan oleh Untar adalah saat
perayaan ulang tahun Universitas Tarumanagara yang ke-55 pada tahun 2014 lalu.
Tujuannya adalah terciptanya publikasi yang positif mengenai setiap kegiatan
Untar.
4. Media Gathering
Media
gathering adalah upaya seorang PR untuk mengundang wartawan tapi tidak untuk
meliput, melainkan untuk menjalin hubungan baik secara informal misalnya
melalui makan siang bersama, outbond, rekreasi bersama wartawan dan
keluarganya, ngobrol untuk bertukar pikiran, dan lain-lain. Melalui media
gathering, humas bisa melakukan pendekatan diri dengan wartawan secara lebih personal.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membuat rangkaian acara media
gathering ini, karena disini, bukan sekedar bersenang-senang, tapi humas harus
membawa rekan media untuk merasakan pengalaman baru yang memiliki korelasi
dengan tujuan yang diharapkan dari diadakannya rangkaian acara ini, yaitu
publikasi.
5. Strategi
lain adalah: Untar mempunyai segudang pakar dan ahli di bidangnya, yaitu pakar transportasi,
pakar teknik mesin, pakar psikologi, pakar komunikasi politik, pakar teknik
sipil, pakar ekonomi, pakar kesehatan, pakar hukum, pakar IT, dan lain-lain. Hal
itu bisa dijadikan sebagai sarana dalam
mempublikasikan Untar. Mengapa demikian? Karena pada umumnya media memuat
berita, sedangkan berita membutuhkan narasumber. Maka dari itu, para pakar dari
Untar bisa dijadikan narasumber bagi media dengan membawa nama Untar dalam
pemuatan beritanya. Artinya, media telah mempromosikan Untar secara tidak
langsung.
Kesimpulannya, kegiatan Public Relations secara
tidak langsung juga memberikan dampak kepada bagian marketing suatu
organisasi. Dengan membina hubungan baik dengan publik eksternalnya, itu
berarti Public Relations memberikan sumbangsih untuk marketing. Apabila
marketing menjual produk dan jasa, maka humas menjual dengan membangun image organisasi agar baik di mata
publik.